Kitab Uttarakanda

Kitab Uttarakanda adalah kitab ke-7 Ramayana. Diperkirakan kitab ini merupakan tambahan. Kitab Uttarakanda dalam bentuk prosa ditemukan pula dalam bahasa Jawa Kuno. Isinya tidak diketemukan dalam Kakawin Ramayana. Di permulaan versi Jawa Kuno ini ada referensi merujuk ke prabu Dharmawangsa Teguh. 

Prabu Dharmawangsa Teguh adalah adalah raja terakhir Kerajaan Medang yang memerintah pada tahun 991–1007. Gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Isana Dharmahuangsa Teguh Anantawikramottunggadewa. Sang Prabu adalah mertua dari Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042.

Prabu Dharmawangsa meninggal pada saat pesta pernikahan putrinya dengan pangeran Bali yang baru berusia 16 tahun, bernama Airlangga. Di tengah keramaian pesta, tiba-tiba istana diserang pasukan Wurawari dari Lwaram dengan bantuan laskar Sriwijaya. Istana Dharmawangsa yang terletak di kota Wwatan hangus terbakar. Dharmawangsa sendiri tewas dalam serangan tersebut.

Sedangkan Airlangga lolos dari maut. Tiga tahun kemudian Airlangga membangun istana baru di Wowotan Mas dan menjadi raja sebagai penerus takhta mertuanya. Kerajaan baru itu diberi nama Kerajaan Kahuripan.

PRANALA